Sabtu, 31 Oktober 2009

SYARAT-SYARAT RUMAH SEHAT

1. Lantai

Saat ini, ada berbagai jenis lantai rumah. Lantai rumah dari semen atau ubin, kermik, atau cukup tanah biasa yang dipadatkan. Syarat yang penting disini adalah tidak berdebu pada musim kemarau dan tidak becek pada musim hujan. Lantai yang basah dan berdebu merupakan sarang penyakit.

2. Atap

Atap genteng adalah umum dipakai baik di daerah perkotaan maupun di pedesaan. Di samping atap genteng adalah cocok untuk daerah tropis juga dapat terjangkau oleh masyarakat dan bahkan masyarakat dapat membuatnya sendiri. Namun demikian banyak masyarakat pedesaan yang tidak mampu untuk itu maka atap daun rumbai atau daun kelapa pun dapat dipertahankan. Atap seng maupun asbes tidak cocok untuk rumah pedesaan, disamping mahal juga menimbulkan suhu panas di dalam rumah.

3. Ventilasi

Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi. Fungsi pertama adalah untuk menjaga agar aliran udara di dalam rumah tersebut tetap segar. Hal ini berarti keseimbangan O2 yang diperlukan oleh penghuni rumah tersebut tetap terjaga. Kurangnya ventilasi akan menyebabkan kurangnya O2 di dalam rumah yang berarti kadar CO2 yang bersifat racun bagi penghuninya menjadi meningkat. Di samping itu tidak cukupnya ventilasi akan menyebabkan kelembaban udara di dalam ruangan naik karena terjadi proses penguapan cairan dari kulit dan penyerapan.

Kelembaban akan merupakan media yang baik untuk bakteri-bakteri patogen (bakteri-bakteri penyebab penyakit). Fungsi kedua daripada ventilasi adalah membebaskan udara ruangan dari bakteri-bakteri terutama bakteri patogen karena disitu selalu terjadi aliran udara yang terus-menerus. Bakteri yang terbawa oleh udara akan selalu mengalir. Fungsi lainnya adalah untuk menjaga agar ruangan rumah selalu tetap di dalam kelembaban (humidity) yang optimum.

Ada 2 macam ventilasi, yakni :

  • Ventilasi alamiah, di mana aliran udara di dalam ruangan tersebut terjadi secara alamiah melalui jendela, pintu, lubang angin, lubang-lubang pada dinding dan sebagainya. Di pihak lain ventilasi alamiah ini tidak menguntungkan karena juga merupakan jalan masuknya nyamuk dan serangga lainnya ke dalam rumah. Untuk itu harus ada usaha-usaha lain untuk melindungi kita dari gigitan-gigitan nyamuk tersebut.
  • Ventilasi buatan, yaitu dengan mempergunakan alat-alat khusus untuk mengalirkan udara terebut, misalnya kipas angin dan mesin pengisap udara. Tetapi jelas alat ini tidak cocok dengan kondisi rumah di pedesaan. Perlu diperhatikan disini bahwa sistem pembuatan ventilasi harus dijaga agar udara tidak mandeg atau membalik lagi, harus mengalir. Artinya di dalam ruangan rumah harus ada jalan masuk dan keluarnya udara.


4. Cahaya

Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan tidak terlalu banyak. Kurangnya cahaya yang masuk ke dalam ruangan rumah, terutama cahaya matahari disamping kurang nyaman, juga merupakan media atau tempat yang baik untuk hidup dan berkembangnya bibit-bibit penyakit. Sebaliknya terlalu banyak cahaya di dalam rumah akan menyebabkan silau dan akhirnya dapat merusakkan mata.

Cahaya dapat dibedakan menjadi 2, yakni:

  • Cahaya alamiah, yakni matahari. Cahaya ini sangat penting karena dapat membunuh bakteri-bakteri patogen didalam rumah, misalnya baksil TBC. Oleh karena itu, rumah yang sehat harus mempunyai jalan masuk cahaya yang cukup. Seyogyanya jalan masuk cahaya (jendela) luasnya sekurang-kurangnya 15-20 % dari luas lantai yang terdapat dalam ruangan rumah.
Perlu diperhatikan di dalam membuat jendela diusahakan agar sinar matahari dapat langsung masuk ke dalam ruangan, tidak terhalang oleh bangunan lain. Fungsi jendela di sini disamping sebagai ventilasi juga sebagai jalan masuk cahaya. Lokasi penempatan jendela pun harus diperhatikan dan diusahakan agar sinar matahari lama menyinari lantai (bukan menyinari dinding). Jalan masuknya cahaya alamiah juga diusahakan dengan genteng kaca.
  • Cahaya buatan yaitu menggunakan sumber cahaya yang bukan alamiah, seperti lampu minyak tanah, listrik, api dan sebagainya.


5. Luas Bangunan Rumah

Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di dalamnya, artinya luas lantai bangunan tersebut harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya. Luas bangunan yang tidak sebanding dengan jumlah penghuninya akan menyebabkan perjubelan (overcrowded). Hal ini berdampak kurang baik terhadap kesehaan penghuninya, sebab disamping menyebabkan kurangnya konsumsi O2 juga bila salah satu anggota keluarga terkena penyakit infeksi, akan mudah menular kepada anggota keluarga yang lain.

6. Fasilitas-fasilitas di dalam Rumah Sehat

Rumah yang sehat harus mempunyai fasilitas-fasilitas sebagai berikut:

  • Penyediaan air bersih yang cukup,
  • Pembuangan tinja,
  • Pembuangan air limbah (air bekas),
  • Pembuangan sampah,
  • Fasilitas dapur,
  • Ruang berkumpul keluarga,
  • Untuk rumah di pedesaan lebih cocok adanya serambi (serambi muka atau belakang).

Di samping fasilitas-fasilitas tersebut, ada fasilitas lain yang perlu diadakan tersendiri untuk rumah pedesaan adalah kandang ternak. Oleh karena ternak adalah merupakan bagian hidup para petani, maka kadang-kadang ternak tersebut ditaruh di dalam rumah. Hal ini tidak sehat karena ternak kadang-kadang merupakan sumber penyakit pula. Maka sebaiknya, demi kesehatan, ternak harus terpisah dari rumah tinggal atau dibuatkan kandang tersendiri.

BAU BADAN BISA MENINGKATKAN RESIKO KANKER PAYUDARA




Bau badan berlebihan ternyata disebut-sebut sebagai salah satu faktor yang bisa meningkatkan resiko terkena kanker payudara. Meskipun hasil penelitian ilmuwan Jepang ini masih sangat dini, namun hal ini bisa menjadi sinyal bagi kaum wanita untuk lebih menjaga kebersihan dirinya.

Ilmuwan Jepang baru-baru ini telah menemukan variasi gen yang berhubungan dengan resiko kanker payudara yang juga terkait dengan bau badan dan kotoran telinga.

Penemuan ini tidak dimaksudkan untuk membuat khawatir para wanita, ujar Toshi Ishikawa, PhD, profesor dari Biomolecular Engineering di Institute of Technology Tokyo. Sebaliknya, ia mengatakan, "kami sangat berharap bahwa kami akan memberikan cara baru yang lebih baik dalam memprediksi resiko kanker payudara" dengan menggunakan metode baru yang dikembangkan oleh timnya ini.

Memiliki kotoran telinga basah atau bau badan berlebihan tidak berarti seorang perempuan yang telah mendapatkan kanker payudara, kata Ishikawa. "Supaya jelas, saya harus tegas menyebutkan bahwa [penemuan variasi gen yang berhubungan dengan badan bau, kotoran telinga basah, dan risiko kanker payudara] adalah salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara," kata Ishikawa. "Hal ini juga berkaitan erat dengan faktor-faktor lain, seperti faktor lingkungan dan mutasi dari gen pembunuh tumor seperti BRCA1, BRCA2, p53, dan seterusnya."

Dalam penelitian ini, Ishikawa dan timnya mengekstraksi DNA dari sampel darah yang diambil dari 124 sukarelawan di Universitas Nagasaki Jepang.

Mereka mempelajari gen ABCC11, yang ditemukan pada tahun 2001. Variasi dari gen ini telah dihubungkan dengan peningkatan resiko kanker payudara. Variasi ini disebut SNPs ( "snips") atau single nucleotide polymorphisms, yang bisa saja terjadi ketika satu inti sel atau molekul mengalami perubahan. Meskipun banyak SNPs tidak mempengaruhi cara kerja sel, para ahli berpendapat bahwa terkadang ada variasi yang dapat menyebabkan seseorang untuk mengidap penyakit tertentu seperti kanker atau mempengaruhi respon seseorang terhadap pengobatan.

Dalam penelitian ini, Ishikawa mengamati aktifitas protein yang dibuat oleh gen ABCC11, mencari hubungan antara gen ABCC11, bau badan dan kotoran telinga. Kemudian mereka menemukan mekanisme sel yang mengatur kotoran telinga, bau badan berlebihan dan resiko kanker payudara.

Kaum Wanita Jangan Khawatir

Kaum wanita tidak perlu khawatir dengan hasil penelitian ini, ujar Christy Russell, MD, profesor dari University of Southern California, Los Angeles. "Pada saat ini penelitian masih sangat dini dan para wanita tidak perlu prihatin atas masalah bau badan dan kotoran telinganya sebagai tanda bahwa mereka mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi dari kanker payudara."

"Masalah bau badan dan kotoran telinga merupakan hal yang biasa terjadi pada semua orang" ujarnya.

Para peneliti diharapkan untuk mengetahui secara tepat tingkat mekanisme sel yang mengakibatkan tiga kondisi di atas (bau badan, kotoran telinga dan kanker payudara), kata Gerald Weissmann, MD, dari The FASEB Jurnal dan profesor Biotechnology Study Center di New York University.

Ini adalah sebuah kajian yang menggabungkan ilmu genetika, antropologi manusia, dan biologi molekular dan sel. Perkembangan metode SNP typing yang pesat dapat digunakan untuk membantu memprediksi risiko terkena penyakit serius seperti kanker dengan menganalisa hal-hal yang dianggap sepele seperti bau badan dan kotoran telinga."

HUKUM 3 KEPLER

Hukum III Kepler

Kuadrat waktu yang diperlukan oleh planet untuk menyelesaikan satu kali orbit sebanding dengan pangkat tiga jarak rata-rata planet-planet tersebut dari matahari.

Jika T1 dan T2 menyatakan periode dua planet, dan r1 dan r2 menyatakan jarak rata-rata mereka dari matahari, maka

Newton menunjukkan bahwa Hukum III Kepler juga bisa diturunkan secara matematis dari Hukum Gravitasi Universal dan Hukum Newton tentang gerak dan gerak melingkar. Sekarang mari kita tinjau Hukum III Kepler menggunakan pendekatan Newton.

Terlebih dahulu kita tinjau kasus khusus orbit lingkaran, yang merupakan kasus khusus dari orbit elips. Semoga dirimu belum melupakan Hukum Newton dan pelajaran Gerak Melingkar…

Sekarang kita masukan persamaan Hukum Gravitasi Newton dan percepatan sentripetal ke dalam persamaan Hukum II Newton :

m1 adalah massa planet, mM adalah massa matahari, r1 adalah jarak rata-rata planet dari matahari, v1 merupakan laju rata-rata planet pada orbitnya.

Waktu yang diperlukan sebuah planet untuk menyelesaikan satu orbit adalah T1, di mana jarak tempuhnya sama dengan keliling lingkaran, 2 phi r1. Dengan demikian, besar v1 adalah :

Misalnya persamaan 1 kita turunkan untuk planet venus (planet 1). Penurunan persamaan yang sama dapat digunakan untuk planet bumi (planet kedua).

T2 dan r2 adalah periode dan jari-jari orbit planet kedua. Sekarang coba anda perhatikan persamaan 1 dan persamaan 2. Perhatikan bahwa ruas kanan kedua persamaan memiliki nilai yang sama. Dengan demikian, jika kedua persamaan ini digabungkan, akan kita peroleh :

Persamaan ini adalah Hukum III Kepler… :)

Kita juga bisa menurunkan persamaaan untuk menghitung besarnya periode gerak planet (T) dengan cara lain. Pertama terlebih dahulu kita turunkan untuk kasus gerak melingkar.

Sebelumnya kita telah mensubtitusikan persamaan Hukum Gravitasi Newton dan percepatan sentripetal ke dalam persamaan Hukum II Newton :

Pada pembahasan mengenai gerak melingkar beraturan, kita mempelajari bahwa laju v adalah perbandingan jarak tempuh dalam satu kali putaran (2phir) dengan periode (waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu kali putaran), yang secara matematis dirumuskan sebagai berikut :

Pada persamaan ini tampak bahwa periode dalam orbit lingkaran sebanding dengan pangkat 3/2 dari jari-jari orbit. Newton menunjukkan bahwa hubungan ini juga berlaku untuk orbit elips, di mana jari-jari orbit lingkaran (r) diganti dengan setengah sumbu utama a

HUKUM 2 KEPLER

Hukum II Kepler

Luas daerah yang disapu oleh garis antara matahari dengan planet adalah sama untuk setiap periode waktu yang sama.

Hal yang paling utama dalam Hukum II Kepler adalah kecepatan sektor mempunyai harga yang sama pada semua titik sepanjang orbit yang berbentuk elips.

HUKUM 1 KEPLER

HUKUM KEPLER

Karya Kepler sebagian dihasilkan dari data-data hasil pengamatan yang dikumpulkan Ticho Brahe mengenai posisi planet-planet dalam geraknya di luar angkasa. Hukum ini telah dicetuskan Kepler setengah abad sebelum Newton mengajukan ketiga Hukum-nya tentang gerak dan hukum gravitasi universal. Di antara hasil karya Kepler, terdapat tiga penemuan yang sekarang kita kenal sebagai Hukum Kepler mengenai gerak planet.

Hukum I Kepler

Lintasan setiap planet ketika mengelilingi matahari berbentuk elips, di mana matahari terletak pada salah satu fokusnya.

Kepler tidak mengetahui alasan mengapa planet bergerak dengan cara demikian. Ketika mulai tertarik dengan gerak planet-planet, Newton menemukan bahwa ternyata hukum-hukum Kepler ini bisa diturunkan secara matematis dari hukum gravitasi universal dan hukum gerak Newton. Newton juga menunjukkan bahwa di antara kemungkinan yang masuk akal mengenai hukum gravitasi, hanya satu yang berbanding terbalik dengan kuadrat jarak yang konsisten dengan Hukum Kepler.

Perhatikan orbit elips yang dijelaskan pada Hukum I Kepler. Dimensi paling panjang pada orbit elips disebut sumbu mayor alias sumbu utama, dengan setengah panjang a. Setengah panjang ini disebut sumbu semiutama alias semimayor (sambil lihat gambar di bawah ya).

F1 dan F2 adalah titik Fokus. Matahari berada pada F1 dan planet berada pada P. Tidak ada benda langit lainnya pada F2. Total jarak dari F1 ke P dan F2 ke P sama untuk semua titik dalam kurva elips. Jarak pusat elips (O) dan titik fokus (F1 dan F2) adalah ea, di mana e merupakan angka tak berdimensi yang besarnya berkisar antara 0 sampai 1, disebut juga eksentrisitas. Jika e = 0 maka elips berubah menjadi lingkaran. Kenyataanya, orbit planet berbentuk elips alias mendekati lingkaran. Dengan demikian besar eksentrisitas tidak pernah bernilai nol. Nilai e untuk orbit planet bumi adalah 0,017. Perihelion merupakan titik yang terdekat dengan matahari, sedangkan titik terjauh adalah aphelion.

Pada Persamaan Hukum Gravitasi Newton, telah kita pelajari bahwa gaya tarik gravitasi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak (1/r2), di mana hal ini hanya bisa terjadi pada orbit yang berbentuk elips atau lingkaran saja.

Jumat, 30 Oktober 2009

Inilah Penampakan UFO di Amerika
Kamis, 16 Oktober 2008 | 09:01 WIB

PHOENIX, KAMIS — Terdapat tempat baru di mana Anda bisa mendapatkan kisah dan berita tentang UFO. Sebuah organisasi di Phoenix, MUFON, telah membangun sebuah situs untuk peliput UFO. Kelompok itu melacak dan menginvestigasi penampakan UFO.

Dia mengatakan bahwa situs tersebut telah mendulang banyak laporan baru yang lebih banyak dari laporan MUFON karena Anda juga bisa melaporkannya tanpa mencantumkan nama.

Sementara orang menertawakan laporan tentang UFO, seorang staf MUFON, Stacey Wright, mengatakan bahwa itu sudah tidak menjadi masalah.

Namun, mencari pengakuan atas klaim UFO bukanlah hal yang mereka perjuangkan. Para pelacak UFO itu berkata, bisnis ini sedang booming, terutama di Arizona. Wright mengatakan, setahun yang lalu hanya ada dua pelacak MUFON di Arizona, saat ini sudah ada 20 orang.(ono/kompas tv)